Rabu, 01 Januari 2014

Rejeki itu Tak Akan Tertukar

Suatu hari Nabi Daud AS kedatangan seorang janda yang menangis tersedu-sedu. Dengan emosi dan perasaan yang campur aduk, perempuan itu berkata, “Allah SWT itu sebenarnya adil atau tidak sih?”
Nabi Daud,“Mengapa berkata seperti itu bu?” Janda itu menjawab, “Bagaiamana aku tidak mempertanyakan, aku ini seorang janda yang miskin, mengasuh tiga anak, ketiga-tiganya perempuan, tidak bisa bekerja kecuali hanya bisa menenun kain ala kadarnya. Namun setelah berhari-hari aku menenun kain, dan berhasil menyelesaikan kain tenun yang tidak seberapa banyaknya, dengan penuh harapan kepada Allah, aku bawa kain tenun itu ke pasar, dengan maksud hendak menjual kain tenun itu.
Ternyata…. tiba-tiba datang burung dan langsung menyambar kain tenun saya, ia ambil kain tenun itu dan dibawanya terbang.
Aku pun terduduk lemas, menangisi dan meratapi nasib yang begitu berat. Sudah beberapa hari ini aku menangis. Hingga aku teringat Nabiyallah Daud AS. Maka kedatanganku kesini hendak menumpahkan seluruh rasa dan perasaanku kepada Nabiyallah, semoga Nabiyallah berkenan sampaikan kepada Allah SWT.
Tiba-tiba Nabi Daud AS kedatangan rombongan pedagang. Ada 10 orang. Dengan tergopoh-gopoh masing-masing pedagang menyerahkan 100 dinar. Mereka berkata, “Nabiyallah, uang ini adalah nadzar kami, sebab kami tidak tahu harus diberikan kepada siapa, maka kami serahkan semuanya kepada Nabiyallah, dengan harapan Nabiyallah menyerahkannya kepada yang berhak menerimanya.”
Nabi Daud AS,“Memang apa yang terjadi sehingga kalian bernadzar sedemikian besar?” Lalu mereka pun bercerita bahwa ketika mereka sedang berada di tengah lautan, tiba-tiba datang badai yang mengombang ambingkan kapal mereka, membenturkannya ke sana sini, sehingga kapal itu bocor dan mereka sangat khawatir bahwa kapal mereka akan karam. Tiba-tiba datang seekor burung yang membawa segulung kain tenun dan menjatuhkannya kepada kami, maka dengan kain itu kami berhasil menambal kebocoran yang ada, dan tidak lama setelah itu badai reda, maka kami sepakat bernadzar akan memberikan uang masing-masing 100 dinar.”
Maka Nabi Daud AS pun berkata kepada perempuan itu, “Wahai hamba Allah, inilah bukti bahwa Allah SWT menghargai kain tenunmu dengan harga 1000 dinar, jangan lagi kau pertanyakan Allah SWT adil atau tidak. Ambillah 1000 dinar ini, dan pergunakan untuk menafkahi anak-anak dan dirimu.”
Allah SWT menurunkan cobaan kepada kita dengan hal-hal yang membawa kebaikan bagi kita, namun, sayangnya, kita sering menduganya dengan kebalikannya. Yakinlah bahwa ada banyak kebaikan menunggu kita di balik suatu musibah yang menimpa kita, asalkan kita bersabar…#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar