Jumat, 10 Juni 2011

Mohon doa dan dukungannya

JAMBORE PEDULI ANAK YATIM DESA
Sabtu - Minggu, 2 - 3 Juli 2011, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta
Diikuti oleh 244 Anak Yatim Dhuafa dari 11 Pelosok Desa
di Jawa Barat dan Banten.

1. Desa Cililitan, Kec. Picung Pandeglang : 76 Anak Yatim Piatu Dhuafa
2. Desa Marga Mulya, Kec. Mauk, Tangerang : 62 Anak Yatim Piatu Dhuafa
3. Desa Kertawana, Kec. Kalimanggis, Kuningan : 8 Anak Yatim Piatu Dhuafa
4. Desa Lurogungtonggoh, Kec. Luragung, Kuningan : 10 Anak Yatim Piatu Dhuafa
5. Desa Cipondok, Kec. Cibingbin, Kuningan : 12 Anak Yatim Piatu Dhuafa
6. Desa Kertamulya, Kec. Bongas, Indramayu : 18 Anak Yatim Piatu Dhuafa
7. Desa Ciderum Dukuh, Kec. Ciawi, Bogor : 8 Anak Yatim Piatu Dhuafa
8. Desa Tanjung Air, Kec. Babelan, Bekasi : 23 Anak Yatim Piatu Dhuafa
9. Desa Kampung Baru, Kec. Babelan, Bekasi : 12 Anak Yatim Piatu Dhuafa
10. Desa Girijaya, Kec. Nagrak, Sukabumi : 8 Anak Yatim Piatu Dhuafa
11. Kel. Tunggak Jati, Kec. Karawang Barat, Karawang : 7 Anak Yatim Piatu Dhuafa

ACARA JAMBORE PEDULI ANAK YATIM DESA

1. Pemeriksaan Gigi dan Mata Anak Yatim Desa
2. Outbond Anak Yatim Desa
3. Lomba Cerdas Cermat antar Desa
4. Lomba Pidato, Hafalan Qur’an, MTQ, Pentas Seni Anak Yatim Desa
5. Anak Yatim Desa Liburan Sekolah ke Keong Mas (TAMAN MINI INDONESIA INDAH)

Ayo, Berbagi Kebahagiaan dengan Mereka…
“Aku dan orang yang menyantuni anak yatim akan berada di syurga seperti ini,” Sabda Rasulullah SAW sambil menempelkan jari telunjuk dan jari tengah Beliau.

Partisipasi dapat berupa Uang, Pakaian Layak Pakai, atau Makanan untuk Anak Yatim Piatu Dhuafa, Binaan Yayasan Munashoroh Indonesia.
Info Hub. 021.994.64.830

Rabu, 08 Juni 2011

SEPOTONG ROTI PENEBUS DOSA


Abu Burdah bin Musa Al-Asy'ari meriwayatkan, bahwa ketika menjelang wafatnya Abu Musa berkata kepada puteranya,"Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita ini, yaitu tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti."

Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama kurang lebih 70 tahun. Tak pernah ia tinggalkan tempat ibadahnya, kecuali pada hari-hari yang tertentu.

Namun pada suatu hari, ia digoda oleh seorang wanita sehingga ia terperangkap dalam bujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa selama tujuh malam. Ia melakukan perbuatan sebagaimana yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri. Setelah ia sadar, lalu ia bertaubat, kemudian ia pergi mengasingkan diri, melangkahkan kakinya mengembara.
           
Dalam pengembaraannya itu, ia sampai disebuah pondok yang di dalamnya terdapat 12 fakir miskin, ia bermaksud numpang bermalam di sana. Lalu ia tidur bersama 12 fakir miskin dalam pondok itu.
           
Orang-orang yang lewat pondok tersebut sering membagi-bagikan roti kepada 12 fakir miskin yang tinggal di pondok tersebut. Biasanya mereka membagikan roti sebanyak 12 buah roti, sehingga masing-masing mendapat 1 buah. Namun seringkali, sang lelaki ini mendapat bagian, karena dianggap sebagai orang miskin.

Suatu ketika, salah seorang fakir miskin itu merasa tidak mendapat bagian roti. Lalu ia berkata, "Mengapa kamu tidak memberikan roti kepadaku." Orang yang membagikan roti itu menjawab,"Kamu lihat sendiri, roti yang aku bagikan sudah habis semua, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu buah roti." Mendengar jawaban dari orang yang membagikan roti tersebut, maka sang lelaki (yang sedang bertaubat itu) lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bagian tadi. Keesokan harinya, sang lelaki itu meninggal dunia.

Dihadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh sang lelaki itu.
Amalannya = 70 Tahun IBADAH – 7 Malam MAKSIAT

Ternyata, hasil dari timbangan tersebut, amal ibadah yang dilakukannya selama 70 tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama 7 malam. Namun ketika dosa yang dilakukannya selama 7 malam itu ditimbang dengan sebuah roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukan, ternyata amal sebuah roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama 7 malam itu. Kepada anaknya Abu Musa berkata,"Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita ini, yaitu tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti." (ASR)