Terobosan Walikota Bandung Ridwan Kamil yang akan mempekerjakan para
pengemis dan anak jalanan sebagai penjaga kebersihan (penyapu jalanan) kota
Bandung patut di acungi jempol. Namun sayangnya justru para pengemis dan anak
jalanan menolaknya dengan alasan gaji yang ditawarkan terlalu kecil yaitu
sebesar Rp.700.000,-
Sementara mereka menghendaki gaji minimal sebesar Rp.4juta -
10juta/bulan. Karena penghasilan mengemis di jalanan saat ini jauh lebih besar
(dari sekedar Rp.700.000/bulan).
Sungguh Ironis…. sementara bekerja sebagai buruh di pabrik saja saat ini
tidak sampai Rp.4 juta/bulan. Ini menjadikan kita harus berpikir ulang jika
ingin memberikan uang kepada peminta-minta di jalanan.
Karena ternyata, belas kasihan kita justru tidak mendidik mereka, menyebabkan
mereka semakin malas bekerja.
Bila ingin bersedekah, masih banyak caranya. Bisa langsung ke panti
asuhan, panti jompo, pesantren, yayasan sosial, lembaga zakat dan lain-lain.
Hindari memberi sedekah langsung ke pengemis jalanan, apalagi lembaga-lembaga
sosial yang ada sudah banyak dan konkrit dalam menyalurkan dan memberdayakan
fakir miskin dan anak-anak yatim. Carilah lembaga yang terpercaya dan jujur
dalam menyalurkannya.
Bayangkan bila semua pengendara tidak lagi memberi uang kepada para
pengemis jalanan itu, maka lambat laun mereka akan kapok dan jalanan akan
bersih dari pengemis, karena mereka semua akan berpindah dipekerjakan
sebagaimana mestinya, bisa oleh lembaga sosial yang didirikan masyarakat, atau
lembaga pemerintah yang bertanggungjawab. #