Selasa, 01 Desember 2009

LIPUTAN DARI DESA BINAAN MUNASHOROH


RENDANG QURBAN DESA

Seraya memanjatkan puji syukur atas izin Allah SWT, kegiatan QURBAN DI DESA TERUJUNG akhirnya telah terselenggara dengan lancar pada hari Sabtu, 28 November 2009 kemarin. Terselenggara di 3 Desa Binaan Munashoroh (semuanya terletak di ujung Kabupaten) :
# Desa Ciderum Dukuh, Ciawi, BOGOR
# Desa Hurip, Kampung Tanjung Air, Babelan, BEKASI
# Desa Marga Mulya, Mauk, TANGERANG

Selesai Penyembelihan, Daging Qurban tersebut akan langsung dimasak sebagai Rendang, yang kami sebut sebagai RENDANG QURBAN DESA. Kenapa demikian? Untuk memudahkan penduduk desa (apalagi mereka yang tidak memiliki biaya untuk memasak dan beli bumbu). Selain itu, Rendang adalah makanan yang dapat tahan lama, dan dinikmati langsung dihari raya qurban, sampai berakhirnya hari tasyrik.

Apakah Kita Tahu ?
Di banyak desa (menurut pengakuan penduduk setempat dan hasil survey Tim Munashoroh), setiap hari raya Qurban, paling banyak 3 ekor kambing yang disembelih. Kadang pula hanya 1 ekor, bahkan sering juga mereka penduduk se-desa hanya 'gigit jari' : Tak menyembelih 1 ekor kambing pun di hari raya yang seharusnya setiap muslim merayakannya.

Sementara dikota, kita saksikan sendiri, untuk 1 Masjid saja, ada lebih dari 30 ekor kambing dan 7 sapi, ditambah Masjid dan Mushalla lain yang ada disekitarnya. Ini baru untuk 1 RW.

Bila daging Qurban terus menerus menumpuk dikota, cerita bahwa akan ada eksodus besar-besaran dari desa ke kota akan semakin mengiang di telinga kita. Arus ini akan sulit dibendung, bahkan bisa menjurus ke arah kriminalisasi : Bila penduduk desa pindah ke kota, yang mereka anggap lebih mudah cari daging dan makanan, tapi ternyata tak dapat makan, susah hidup, akhirnya melakukan tindakan kriminal terhadap penduduk kota.

Pemerataan daging qurban memang sulit karena cara berfikir para pequrban masih menyatakan : “Saya ingin melihat qurban saya disembelih.” Padahal tak ada keharusan seperti itu, baik dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Nilai qurban pun tak berkurang hanya lantaran sang pequrban tak menyaksikan qurbannya. Wallahu a'lam.

Rabu, 11 November 2009

BERKURBAN DI WILAYAH MISKIN

Berbagi (Qurban) Sepenuh Hati...
Berkurban di wilayah kaya sudah sering kita lakukan. Tapi Nun jauh disana ternyata ada wilayah-wilayah miskin terpencil yang jarang bahkan tidak pernah tersentuh daging qurban dalam beberapa kurun waktu terakhir. Padahal Hari Berqurban adalah hari raya bagi umat Islam yang mestinya disambut gegap gempita oleh seluruh umat Islam, tidak terkecuali mereka yang ada di kawasan miskin terpencil.

Bagi mereka daging merupakan makanan mewah yang hanya dapat dinikmati setahun sekali, tepatnya saat lebaran tiba. Namun tak jarang di hari lebaran pun mereka tak dapat menikmati seperti layaknya masyarakat yang mampu dan tinggal di perkotaan. Padahal daging adalah salah satu sumber lemak dan protein, sebagai nutrisi pokok untuk kelangsungan hidup.

Itulah mengapa gizi buruk munculnya di desa terpencil dan jauh di pedalaman, yang dipicu dari kurangnya asupan nutrisi tersebut. Padahal warga miskin berhak untuk menikmati daging dan menambah asupan gizi, sementara warga yang memiliki kelebihan harta berkewajiban untuk berbagi daging kepada yang kurang mampu dengan menyembelih qurban.

Atas prinsip-prinsip itulah, kami menawarkan agar Qurban Bapak/Ibu/Sdr/i dapat disalurkan ke desa-desa miskin terpencil yang selama ini menjadi desa binaan Yayasan Munashoroh Indonesia, yaitu :
# Desa Marga Mulya, Kec. Mauk, Tangerang, BANTEN
# Kampung Tanjung Air (Nelayan), Babelan, Bekasi Utara, JAWA BARAT
# Desa Hurip (Petani), Babelan, Bekasi Utara, JAWA BARAT
# Kampung Bitung Sari, Kec. Ciawi, Bogor, JAWA BARAT
Desa-desa ini kami pilih karena memiliki kriteria seperti yang disebutkan diatas :
# Anak-anak yatimnya sudah mencapai angka 160 anak (ini baru anak yatim yang berusia dibawah 14 tahun)
# Di desa petani kebanyakan adalah petani penggarap, yang kebanyakan usianya 65 tahun keatas, mereka masih bertani di usia tersebut.
# Di Kampung ini jarang sekali ada kegiatan sosial seperti Bazaar, dll. Bahkan menurut pengakuan salah seorang warga hampir tidak pernah ada kegiatan Qurban di Kampung ini, kalaupun ada, kurang lebih 3 tahun sekali.

Untuk lebih memudahkan kaum miskin di wilayah terpencil menikmati hari raya qurban, daging qurban dari Bapak/Ibu/Sdr/i pada hari itu juga akan langsung kami masak sebagai Rendang (yang lebih tahan lama dan bermanfaat). Semoga Allah SWT mencurahkan keberkahan kepada kita semua. Amin.
Pengelola Yayasan Munashoroh
CP : 021-99464830 / 0878-78647604

Senin, 12 Oktober 2009

Enaknya Bersedekah Setiap Hari

Ada seorang yang rajin sedekah. Sebutlah namanya Badar -bukan nama sebenarnya-. Meskipun hanya Rp.1000 yang dia sedekahkan, tetapi ini ia lakukan setiap hari. Ternyata Allah SWT berikan karunia yang luar biasa.

Ini ia alami sendiri, bagaimana ia memulai bersedekah setiap hari ini ketika mendengar ceramah dari seorang Ustadz. Tak pernah putus aktifitas sedekahnya. Komitmen dan keteguhannya itu akhirnya mengantarkan ia kepada keberkahan yang tak pernah ia duga.

Usahanya lancar, ia dapat kepercayaan di kantornya, bahkan dapat mobil baru yang sangat enak dikendarai. Sembari ia mengingat-ingat bahwa memang benar seperti yang disebutkan dalam hadits berikut.

Rasulullah SAW bersabda, “Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun, kemudian salah satunya berkata (berdo’a), Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang bersedekah, sedangkan yang lain berdo’a, Ya Allah, timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak bersedekah) kehancuran” (Muttafaqun alaih). (Azf-14/10/09)

SILAHKAN PILIH DESA BINAAN KAMI...

Bila rekan dan rekanita berminat untuk terus menyisihkan sebagian rezekinya, silahkan pilih untuk desa mana saja di wilayah desa binaan kami :
# Desa Petani Babelan, Bekasi
# Desa Hurip (Kampung Nelayan) Babelan, Bekasi
# Kampung Bitung Sari, Ciawi, Bogor
# Kelurahan Kalibaru, Bekasi

- * - Atau Desa lainnya sesuai Request dari Rekan dan Rekanita semua.

Minggu, 11 Oktober 2009

Ayo Bergabung! Bersama Munashoroh Jawa Barat

Pengurus Yayasan Munashoroh Wilayah Jawa Barat
Ketua :
Sujiyanto, ST

Sekretaris :
Edi Suhandi, SSi

Bendahara :
Zuliardi Rahman

Anggota :
Taufik Sholeh, SPsi
Muh. Sholeh, AMd
Saepudin Wahab, SSi
Windarto, ST