Jumat, 16 April 2010

Indonesia Masih Alergi Zakat ?

Zakat. Banyak orang Islam yang masih alergi bila mendengar kata ini. Bukan karena sifat bakhil dan kikir saja, tetapi juga lahir dari ketidakpahaman terhadap makna zakat itu sendiri.

Apalagi ditengah penderitaan multidimensi yang melanda negeri ini, yang nyaris mengakibatkan negeri yang dihuni mayoritas muslim ini porak poranda. Angka pengangguran meningkat, jumlah penduduk miskin membengkak, anak-anak putus sekolah karena tiada biaya, balita kekurangan gizi, dan lain sebagainya.

Kondisi ini diperparah dengan bencana berturut-turut yang menimpa negeri ini. Gempa bumi, tanah longsor, gelombang pasang tsunami, telah menyebabkan orang-orang kaya berubah tiba-tiba menjadi fakir-miskin yang meminta-minta, dan memperbanyak jumlah anak-anak yatim piatu karena kehilangan orang tuanya.

Bagi mereka yang hidupnya 'jarang menderita', barangkali akan lebih susah untuk merasakan bagaimana hidup susah. Padahal kesulitan dan kegelisahan hidup, bisa juga datang dari kekayaan yang terlalu melimpah. Tidak merasa aman, tidak merasa nyaman, adalah penderitaan dari sudut lain. Karena tidak berkah rezekinya. Atau juga karena banyaknya orang-orang susah yang mengelilingi kekayaannya. Atau karena lebarnya jurang pemisah antara sikaya dan simiskin.

Zakat yang dimaksud disini adalah solusi yang hendak ditawarkan agar hidup jadi mudah, jadi berkah, aman dan nyaman. Bukan hanya zakat fitrah saja, tetapi semua jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang masuk kategori wajib zakat, pada waktu yang telah ditentukan, seperti zakat maal/harta, zakat penghasilan/profesi, zakat pertanian dan sebagainya. Inilah solusi yang akan membuat fakir miskin tersenyum, para korban bencana segera tertolong dan anak-anak yatim cerah masa depannya. Solusi yang 'seharusnya' dipakai oleh Pemerintah dan para pemimpin bangsa ini untuk mengakhiri penderitaan, menuju hidup sejahtera. Bahkan apabila ditelusuri lebih dalam lagi, maka kita akan menemukan mutiara zakat yang kemilau-nya dapat menyejukkan hati dan menyegarkan pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar