Rabu, 24 Februari 2010

Mengapa Program Rendang Qurban Desa ?

Baru-baru kami (Blog Munashoroh) menerima komentar yang sangat baik : Rendang Qurban mengikuti yang sudah ada (Cornet Qurban)….

Insya Allah program Rendang Qurban Desa berbeda dengan Cornet Qurban (program yg sudah ada di salah satu Lembaga Zakat juga)… Namun program Rendang Qurban Desa ini bermaksud ‘Menyempurnakan’ program-program keummatan yang lain, dalam rangka memberi kemashlahatan dan kemajuan untuk umat Islam. (Antar program tersebut saling mendukung dan melengkapi).

Bedanya : Kalau Rendang bisa langsung dikonsumsi saat itu juga (dipotong dan dimasak di hari raya, dan dikonsumsi pada hari raya sampai berakhirnya hari Tasyrik / 3 hari setelah hari raya). Tapi kalau Cornet Qurban tidak bisa dikonsumsi saat itu juga, karena proses pembuatannya di luar negeri, yang tentunya memakan waktu.

Bayangkan bila semua Qurban menjadi Cornet…tentu pada hari raya tidak ada yang menikmati daging Qurban.

Oleh karena itulah diluncurkan program Rendang Qurban Desa… Yang langsung bermanfaat pada hari itu juga..langsung Tim Munashoroh sendiri yang memotong, memasak dan mendistribusikannya di Desa-desa Terujung di Indonesia (sesuai Request para pequrban).

Jazakallah
Tim Munashoroh

1 komentar:

  1. Mohon di kroscek lg ke valid-an infonya. Setahu saya, Lembaga Zakat yang dimaksud dengan peng-kornetan dagingnya di luar negeri itu tidak benar.

    Setahu saya, Mereka punya binaan peternak di Probolinggo dan langsung di kornet kan di pabrik kornet yang ber mitra dengannya di pulau Jawa juga. Bayangkan jika harus keluar negeri, berapa biaya yang akan dihabiskan?

    Mohon lebih selektif dengan penyajian datanya. Agar jangan muncul dugaan yang tidak semestinya. Terimakasih

    BalasHapus